Langsung ke konten utama

Gaya Belajar Visual vs Auditori vs Kinestetik, Kamu yang Mana?

Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda, dan mengenali gaya belajar pribadi bisa membuat proses belajar jadi lebih efektif dan menyenangkan. Tiga gaya utama yang paling dikenal adalah visual, auditori, dan kinestetik. Gaya visual lebih mengandalkan gambar, diagram, dan warna; auditori lebih cocok dengan mendengarkan penjelasan atau berdiskusi; sedangkan kinestetik belajar lebih baik lewat praktik langsung atau gerakan fisik.

Kamu bisa mencoba tes sederhana untuk mengenali gaya belajarmu. Misalnya, saat membaca, apakah kamu lebih mudah memahami jika ada gambar penjelas? Itu tanda gaya visual. Jika kamu suka merekam suara dosen dan mendengarkannya ulang, kemungkinan kamu auditori. Sedangkan jika kamu butuh mencoret-coret, bergerak, atau belajar sambil praktik langsung, itu ciri khas gaya kinestetik.

Setelah mengenali gaya belajar, kamu bisa menyesuaikan metode belajar. Untuk visual learner, buat mind map, gunakan stabilo warna, atau nonton video penjelasan. Auditori learner bisa mencoba belajar lewat podcast, membaca keras-keras, atau belajar sambil berdiskusi. Sementara kinestetik learner sebaiknya mencatat ulang pelajaran, membuat simulasi, atau menggunakan benda konkret untuk memahami konsep.

Mengenali gaya belajar juga membantu menghindari frustrasi. Kadang kita merasa "bodoh" atau "tidak nyambung" karena memakai metode yang tidak cocok dengan otak kita. Padahal, hanya perlu penyesuaian strategi saja. Ketika metode belajar disesuaikan dengan gaya masing-masing, proses belajar jadi terasa lebih alami dan mudah dipahami.

Namun, penting juga untuk fleksibel. Tidak semua materi bisa dipelajari dengan satu gaya saja. Kombinasikan pendekatan jika perlu. Misalnya, belajar teori lewat gambar, lalu memahami konsepnya dengan berdiskusi atau praktik langsung. Dengan begitu, kamu tidak hanya mengandalkan satu cara, tapi juga memperluas kemampuan belajar secara menyeluruh.

Komentar

Arsip